MUI Tanjungbalai: Bukan Soal Pengeras Suara, Tapi Si Meliana Tidak Mengerti Kerukunan


Tanjungbalai – Ketua MUI Kota Tanjungbalai KH Syahron Sirait membantah jika akar permasalahan kerusuhan di Tanjungbalai, Sumatera Utara karena persoalan pengeras suara.

Sebagaiman diberitakan sebelumnya,  kerusuhan yang terjadi di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, pada Jumat malam hingga Sabtu (29-30 Juli 2016) dini hari, dipicu oleh keberatan dari seorang warga etnis Cina bernama Merliana terhadap suara adzan dari Masjid Al-Makshum.

“Sebenarnya kalau memang pengeras suara itu yang membuat kerusuhan, sementara jiran-jirannya (tetangganya, red) tidak begitu. Jirannya itu kan orang Chinese juga tidak ada pernah membicarakan tentang itu (pengeras suara, red),” ujar Kyai Syahron kepada Kiblat.net melalui sambungan telepon pada Selasa, (02/08).

MUI Tanjungbalai menilai sangat tidak tepat kalau mau dibuat aturan mengenai pengeras suara. Sebab, kerusuhan itu bermula dari satu rumah (Meliana, red) saja.

“Kalau begitu, memang bukan persoalan pengeras suara, tapi orangnya bermasalah. Si Meliana itu kalau kupikir dia tidak mengerti tentang kerukunan,” jelasnya.

MUI Kota Tanjungbalai juga memohon dukungan dari segenap masyarakat dan pemerintah pusat agar Kapolres bisa menetapan Meliana sebagai tersangka, jangan sebatas saksi.

Hal ini harus dilakukan agar konflik di Tanjungbalai bisa segera mereda. Penetapan Meliana sebagai tersangka juga diharapkan dapat memenuhi asas keadilan di tengah masyarakat.

“Jadi kalau ada dukungan dari umat Islam, Kapolres atau Kapolda bisa berpikir,” pungkas dia.

Sumber: Kiblat




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MUI Tanjungbalai: Bukan Soal Pengeras Suara, Tapi Si Meliana Tidak Mengerti Kerukunan"

Posting Komentar